Menjadi Digital Talent Binaan ITDRI Melalui Proses Digitalization
7 October 2021 | 450 views
7 October 2021
450 views

Menuju kemandirian digital di Indonesia, tentu saja membutuhkan talent-talent yang bisa mewujudkannya. ITDRI hadir dan komit untuk menunjang hal tersebut dengan membantu mempersiapkan talent-talent di Indonesia untuk menjadi digital talent. Untuk menjaga perjalanan ITDRI agar tetap pada jalurnya dan tidak keluar dari tujuan, maka dari itu dibentuk suatu North Star Metric yang berbunyi “Menghasilkan Inovasi yang Mega Impact yang Dihasilkan dari Digital Talent yang Dibina melalui Program ITDRI”. 

ITDRI bergerak melalui proses yang intangible ke tangible, namun tetap merujuk kepada North Star Metricnya. Dengan kata lain, bergerak melalui penciptaan secara ide pikiran untuk kemudian diwujudkan. Tangible adalah sesuatu yang berwujud dan dapat dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca indera, sedangkan intangible adalah sesuatu yang tidak berwujud namun dapat memberikan manfaat seperti kekayaan berwujud.

Untuk mencapai North Star Metric tersebut, ITDRI perlu menyiapkan talentnya untuk membuat inovasi yang berdasarkan riset agar efektif. Dengan begitu, untuk sampai ke tahap digital talent, terdapat beberapa tahapan sebelumnya yang disebut Digitalization yang meliputi level aware, prepared, ready, hingga impactful.  

Level aware yaitu digital talent mulai menyiapkan mindset dan behaviournya. Kemudian, level prepared di mana digital talent mulai mengetahui kelebihan, kekurangan, serta minatnya. Lalu, memasuki tahap prepared di mana talent sudah tau kelebihan dan kekurangan, dan minatnya. Selanjutnya, talent akan memasuki tahap ready. Pada tahap ini, talent sudah memiliki skill yang spesifik, namun belum mumpuni. Dan yang terakhir, talent mulai memasuki tahap  impactful di mana mereka sudah memiliki inovasi. Perjalanan mereka hingga ke tahap impactful disebut juga digitalization.

Inovasi yang dihasilkan oleh digital talent harus tepat sasaran agar dapat dimanfaatkan oleh audiencenya. Selain itu, inovasi juga harus memiliki arah yang benar dan juga cepat. Tidak ada inovasi yang gagal, hanya saja prosesnya lambat sehingga tidak diakui dan dimanfaatkan.

(Riri)