Mengingat dinamisnya perkembangan teknologi digital, membuat perusahaan di Indonesia harus siap beradaptasi dengan situasi. Menerjang tantangan-tantangan yang ada tentu saja tidak bisa dilakukan secara mandiri oleh suatu perusahaan. Kementerian BUMN Indonesia menunjuk PT Telkom Indonesia (Persero), Tbk untuk membantu perusahaan lain dalam bertransformasi digital. Dengan begitu, terbentuklah Indonesia Telecommunication and Digital Research Institute (ITDRI) yang dimotori oleh Telkom Corporate University (Telkom CorpU) untuk mencetak dan mengembangkan digital talent Indonesia agar kemandirian teknologi Indonesia dapat terakselerasi, sehingga bisa mewujudkan ekosistem digital. Berdiri secara tunggal menjadi hal yang mustahil untuk mewujudkan tujuan tersebut, dengan begitu ITDRI membangun jaringan kemitraan Pentahelix yang terdiri dari Helix Business, Helix Government, Helix Academy, Helix Community, dan Helix Technology Provider agar terciptanya suatu ekosistem untuk berkolaborasi. Setiap waktunya, ITDRI berupaya untuk terus memperluas jaringan kemitraannya tersebut. Kali ini, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menjadi mitra baru dari Helix Business yang digandeng ITDRI. Keduanya berkolaborasi dalam bidang Learning, Research, and Innovation.
Seremonial penandatanganan Nota Kesepahaman antara ITDRI dan PPKS berlangsung pada Kamis (30/03/22). Kegiatan tersebut berlangsung secara online dan dihadiri oleh Chairman of ITDRI, Jemy V. Confido, Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit, M. Edwin Syahputra Lubis, serta jajaran dari kedua pihak.
Chairman of ITDRI, Jemy V. Confido menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan komitmen untuk bersama-sama melakukan kajian perkembangan talent inovasi terkait penerapan teknologi, khususnya teknologi digital di bidang Agriculture dan yang lebih spesifiknya terkait kelapa sawit.
“Kolaborasi ini sangat dibutuhkan untuk memperkuat kita dalam melakukan inovasi, khususnya kami di BUMN memiliki core values AKHLAK, values yang keenam itu kolaboratif. Dan untuk kolaboratif kita perlu melakukan nya dengan ikhlas. Ikhlas untuk berbagi, menerima, memberi tahu, diberi tahu, ikhlas ketika melihat teman yang kita ajak kolaborasi ternyata kemudian berhasil mengembangkan ide awal yang kita miliki. Ikhlas ketika gagasan2 kita barangkali akhirnya di recognize sebagai gagasan yang anonymus. Dan ini tidak mudah secara lisan kita ucapkan namun tentunya dengan itikad dengan niat ikhlas, insyaAllah kita bisa menjalankan kolaborasi dengan sebaik baiknya,” tambah Jemy.
Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit, M. Edwin Syahputra Lubis turut memberikan sambutannya. Beliau bahwa sebuah perusahaan harus mampu mempertahankan eksistensi organisasinya walaupun di tengah tekanan dan masa sulit, bahkan harus mampu membuat perubahan menjadi peluang untuk menjadi kinerja lebih baik lagi. Lebih lanjut, Edwin berharap kolaborasi ini dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak.
“Pada dasarnya, PPKS telah mengembangkan beberapa program digitalisasi, baik pada aspek penelitian maupun internal perusahaan. Penelitian e-commerce, ada yang kami namakan PPKS Integrated System dll. Kami yakin dan percaya ini tidak lah cukup, perlu pengembangan dan perbaikan, karena yang kita ketahui bersama bahwa perubahan digital ini berubahnya bukan bulanan, taunan tapi harian sehingga berubah sangat cepat, kami PPKS sangat berharap dengan kerjasama ini Telkom dapat membantu PPKS untuk memajukan digitalisasi di PPKS,” ujar Edwin.
Adapun ruang lingkup utama dalam Nota Kesepahaman ini adalah kesepahaman untuk melakukan kolaborasi yang meliputi namun tidak terbatas pada:
Dalam kolaborasi ini, ITDRI dan PPKS dapat mengoptimalkan myDigiLearn yang merupakah salah satu hasil karya digital talent Telkom dan sudah dikembangkan oleh Telkom. Dengan begitu, kolaborasi ini diharapkan menjadi salah satu kontribusi ITDRI dan PPKS dalam mendukung Pemerintah untuk bisa menghasilkan digital talent berstandar global demi mencapai kemandirian teknologi Indonesia.