Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan digital talent sebanyak 600.000 setiap tahunnya untuk bisa mengakselerasi transformasi digital Indonesia. Dalam hal ini, Kementerian BUMN (KBUMN) memberikan arahan kepada Telkom Indonesia melalui ITDRI untuk membantu mencetak dan mengembangkan digital talent Indonesia. Dengan begitu, sebelum bisa mencetak dan mengembangkan, perlu diketahui definisi dari digital talent itu sendiri. Seorang digital talent, bukan hanya seseorang yang memahami digital tetapi lebih dari itu. ITDRI ingin mencetak digital talent yang bisa juga bisa memanfaatkan teknologi digital, Rabu (25/5).
Hal itu diharapkan agar digital talent tersebut tidak diberdaya oleh teknologi digital, melainkan dapat memberdaya teknologi digital. Lebih lanjut, mereka juga bisa memberikan dampak positif yang nyata kepada perusahaan dengan menghadirkan solusi berbasis teknologi digital. Melalui Digital Learning Institute (DLI), ITDRI mengajak insan BUMN untuk menjadi Digital Talent Ready.
Setelah berlangsung pada 2021, di tahun 2022 ini DLI kembali hadir dan siap untuk menemani perjalanan insan BUMN menjadi Digital Talent Ready. Pada 2022, DLI akan memberikan journey baru kepada insan BUMN. Bukan hanya tahapan Digital Talent Ready Fundamental, DLI juga akan menghadirkan tahapan Digital Talent Ready Proficient, Digital Talent Ready Savvy, serta Digital Talent Ready Impactful.
Dengan begitu, diharapkan DLI menjadi salah satu upaya ITDRI untuk bantu insan BUMN dalam mengembangkan digital skill dan mindset agar insan BUMN dapat berkontribusi menjadi Digital Talent Ready bagi Indonesia. (Riri/red01)